Selasa, 16 Juni 2015

Sejarah Perkembangan dan Kedatangan Hindu-Budha di Indonesia

Sejarah Perkembangan dan Kedatangan Hindu-Budha di Indonesia

A. Kedatangan awal dan pembawanya (analisis teori – teori)
• Agama Hindu-Budha tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, karena kedua agama tersebut mempengaruhi perkembangan awal sejarah Indonesia.
• Agama Hindu merupakan suatu kepercayaan yang diciptakan oleh bangsa Arya yaitu bangsa pengembara dari utara yang masuk ke India melalui celah Kaibar dan menduduki lembah sungai Gangga dan Yamuna. 
• Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda.
• Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya hanya sebagai suatu ajaran dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan pertama kali oleh Sidharta. Yang dikenal dengan Sidharta Gautama. Orang yang tercerahkan.[1]
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C Van Leur
-karena hanya kaum brahmana yang mengacu kitab suci weda
Teori Ksatria dikemukakan oleh Prof Dr.Ir JL.Moens
-adanya kekacauan politik/perang di india pada abad, 4-5m. Prajurit yang kalah menyingkir ke indonesia dan mendirikan sebuah kerajaan.
Teori Wasiya dikemukakan oleh N.J Krom.
-pedagang dari kasta waisya yang ikut menyebarkan kebudayaan agama hindu.
Teori Sudra dikemukakan oleh Von Van Veder
-mengubah kehidupan karena diindia mereka hidup sebagai pekerja kasar dan budak.
Teori Campuran baik brahmana,sudra dll.
-ikut menyebarkan agama hindu dan budha diindia.
Teori Arus BalikTeori ini dikemukakan oleh F.D.K.Bosch yang menyatakan bahwa pada mulanya golongan agama menyebar ke berbagai negara melalui jalur yang dilalui oleh para pedagang. Dibeberapa tempat mereka berusaha menjalin hubungan yang baik dan memperkenalkan Hindu-Budha. Pada perkembangan selanjutnya orang Indonesia sendiri datang ke India untuk mempelajari Hindu-Budha setelah memperoleh ilmu yang banyak mereka kembali lagi ke Indonesia untuk menyebarkan ajaran Hindu-budha. [2]
Budha sebagai suatu ajaran dapat berkembang menjadi suatu agama dengan kitab sucinya. Tripitaka (tiga keranjang) yang menggunakan bahasa Pali bahasa rakyat Magadha. Untuk selanjutnya agama Budha berkembang menjadi dua aliran yaitu aliran Mahayana (kendaraanbesar) dan aliran Hinayana (kendaraan kecil). Kemudian kedua agama yaitu Hindu-Budha tersebut berkembang keberbagai negara di Asia Timur maupun Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya mempengaruhi kebudayaan Indonesia.
B. Interaksi dengan kebudayaan Indonesia dan perkembangannya
Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
C. Persamaan dan perbedaan dengan Hindu dan Budha India
Salah satu contoh kesamaan ajaran yang bisa dijumpai di berbagai daerah di Indonesia maupun di India adalah Keyakinan yang dikenal dengan nama Panca Sradda, yaitu :[3]
-Percaya dengan adanya Tuhan.
-Percaya dengan adanya Atman.
-Percaya dengan adanya Hukum Karm dan Phala.
-Percaya dengan adanya ReInkarnasi/Punarbawa/Samsara.
-Percaya dengan adanya Moksa.
Ikhtisar wujud kulturasi kebudayaan Indonesia dengan India.
1. Bahasa - Dikenalnya bahasa Sansekerta. Yang kemudian menambah perbendaraan bahasa Melayu/bahasa Indonesia.
- Dikenalnya huruf Pallawa yang akhirnya berkembang menjadi huruf Jawa kuno, Bali dan Bugis.
2. Religi - Dikenalnya agama Hindu dan agama Budha yang sudah mengalami Sinkritisme dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
3. Organisasi Sosial - Dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang
Kemasyarakatan dipimpin oleh seorang raja yang dikultuskan
menjadi seorang dewa.
- Pemilihan raja tidak selalu turun temurun tetapi ada
yang menggunakan prinsip musyawarah.
- Dikenalnya sistem kasta yang memiliki peranan
dan fungsi yang berbeda di India.
4. Sistem Pengetahuan - Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun saka dan penulisan tahun saka dengan menggunakan Candrasangkala.
5. Peralatan Hidup - Dikenal teknologi pembuatan candi dan bangunan
dasar punden berundak dan berfungsi sebagai tempat pemujaan nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal.
6. Kesenian - Adanya relief candi yang mengambil kisah Ramayana atau Lalitawistara dengan suasana kehidupan di Indonesia.
- Kisah Ramayana dan Mahabarata yang sudah disalin ke dalam bahasa Jawa Kuno dan ada penambahan tokoh puna kawan.
- Kisah tersebut menjadi sumber cerita/lakon pertunjukan wayang dengan perubahan karakter dari tokoh cerita.
-Agama Hindu menggunakan bahasa Sansekerta dan tulisan palawa yang hanya di gunakan dan di mengerti oleh kaum Brahmana dan Ksatria saja. Sedangkan pada Agama Budha bahasa yang digunakan adalah bahasa keseharian yang dipakai oleh Bhiksu dan Bhiksuni (Parkit).[4]
-Agama Hindu menggunakan kasta sedangkan Agama Budha tidak mengenal adanya kasta. Sehingga kedudukanpun di mata Agama Budha sama.
-Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria dan bangsa Dravida
-Muncul sebagai upaya pencarian jalan lain menuju kesempurnaan yang dipimpin Sidharta
-Kehidupan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 golongan yang disebut Kasta (kedudukan seseorang dalam masyarakat diterima secara turun-temurun/ didasarkan pada keturunan).
-Tidak diakui adanya kasta dan memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat adalah sama.
-Kitab suci, WEDA Kitab Suci, TRIPITAKA Mengakui 3 dewa tertinggi (Trimurti).
-Sidharta Gautama sebagai pemimpin agama Budha Agama
-Hindu hanya dapat dipelajari oleh kaum pendeta/Brahmana
-Agama Budha dapat dipelajari dan diterima oleh semua orang tanpa memandang kasta.
-Adanya pembedaan harkat dan martabat/hak dan kewajiban seseorang
-Tidak mengenal pembagian hak antara pria dan wanita.
-Agama Hindu hanya bisa dipelajari dengan menggunakan bahasa 
Sansekerta.
-Agama Budha disebarkan pada rakyat dengan menggunakan bahasa Prakrit
-Kesempurnaan (Nirwana) dapat dicapai dengan bantuan pendeta Setiap orang dapat mencapai kesempurnaan asal dapat mengendalikan diri sehingga terbebas dari samsara.
DAFTAR PUSTAKA
1.     Hadiwiyono, Harun, Agama Hindu dan Budha. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989.
2.     Bosch, F.D.K., Masalah Penyebaran Kebudayaan Hindu Di Indonesia.  Brathara, (tt).
3.     Abdul Manaf, Mudjahid,  Sejarah Agama-Agama.  Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar