Sejarah Perkembangan dan Kedatangan Hindu-Budha di Indonesia
A. Kedatangan awal dan pembawanya (analisis teori – teori)
• Agama Hindu-Budha tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi
kita, karena kedua agama tersebut mempengaruhi perkembangan awal sejarah
Indonesia.
• Agama Hindu merupakan suatu kepercayaan yang diciptakan
oleh bangsa Arya yaitu bangsa pengembara dari utara yang masuk ke India melalui
celah Kaibar dan menduduki lembah sungai Gangga dan Yamuna.
• Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti
yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda.
• Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya
hanya sebagai suatu ajaran dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan
pertama kali oleh Sidharta. Yang dikenal dengan Sidharta Gautama. Orang yang
tercerahkan.[1]
Teori Brahmana
dikemukakan oleh J.C Van Leur
-karena hanya kaum brahmana yang mengacu kitab suci weda
Teori Ksatria
dikemukakan oleh Prof Dr.Ir JL.Moens
-adanya kekacauan politik/perang di india pada abad, 4-5m.
Prajurit yang kalah menyingkir ke indonesia dan mendirikan sebuah kerajaan.
Teori Wasiya
dikemukakan oleh N.J Krom.
-pedagang dari kasta waisya yang ikut menyebarkan kebudayaan
agama hindu.
Teori Sudra dikemukakan
oleh Von Van Veder
-mengubah kehidupan karena diindia mereka hidup sebagai
pekerja kasar dan budak.
Teori Campuran baik
brahmana,sudra dll.
-ikut menyebarkan agama hindu dan budha diindia.
Teori Arus BalikTeori ini
dikemukakan oleh F.D.K.Bosch yang menyatakan bahwa pada mulanya
golongan agama menyebar ke berbagai negara melalui jalur yang dilalui oleh para
pedagang. Dibeberapa tempat mereka berusaha menjalin hubungan yang baik dan
memperkenalkan Hindu-Budha. Pada perkembangan selanjutnya orang Indonesia
sendiri datang ke India untuk mempelajari Hindu-Budha setelah memperoleh ilmu
yang banyak mereka kembali lagi ke Indonesia untuk menyebarkan ajaran
Hindu-budha. [2]
Budha sebagai suatu ajaran dapat berkembang menjadi suatu
agama dengan kitab sucinya. Tripitaka (tiga keranjang) yang menggunakan bahasa
Pali bahasa rakyat Magadha. Untuk selanjutnya agama Budha berkembang menjadi
dua aliran yaitu aliran Mahayana (kendaraanbesar) dan aliran Hinayana
(kendaraan kecil). Kemudian kedua agama yaitu Hindu-Budha tersebut berkembang
keberbagai negara di Asia Timur maupun Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang
akhirnya mempengaruhi kebudayaan Indonesia.
B. Interaksi dengan kebudayaan Indonesia dan perkembangannya
Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis,
yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra
(Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas
perdagangan dunia.
C. Persamaan dan perbedaan dengan Hindu dan Budha India
Salah satu contoh kesamaan ajaran yang bisa dijumpai di
berbagai daerah di Indonesia maupun di India adalah Keyakinan yang dikenal
dengan nama Panca Sradda, yaitu :[3]
-Percaya dengan adanya Tuhan.
-Percaya dengan adanya Atman.
-Percaya dengan adanya Hukum Karm dan Phala.
-Percaya dengan adanya ReInkarnasi/Punarbawa/Samsara.
-Percaya dengan adanya Moksa.
Ikhtisar wujud kulturasi kebudayaan Indonesia dengan India.
1. Bahasa - Dikenalnya bahasa Sansekerta. Yang kemudian
menambah perbendaraan bahasa Melayu/bahasa Indonesia.
- Dikenalnya huruf Pallawa yang akhirnya berkembang menjadi
huruf Jawa kuno, Bali dan Bugis.
2. Religi - Dikenalnya agama Hindu dan agama Budha yang sudah
mengalami Sinkritisme dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
3. Organisasi Sosial - Dikenal sistem pemerintahan kerajaan
yang
Kemasyarakatan dipimpin oleh seorang raja yang dikultuskan
menjadi seorang dewa.
- Pemilihan raja tidak selalu turun temurun tetapi ada
yang menggunakan prinsip musyawarah.
- Dikenalnya sistem kasta yang memiliki peranan
dan fungsi yang berbeda di India.
4. Sistem Pengetahuan - Dikenalnya sistem kalender
berdasarkan tahun saka dan penulisan tahun saka dengan menggunakan
Candrasangkala.
5. Peralatan Hidup - Dikenal teknologi pembuatan candi dan
bangunan
dasar punden berundak dan berfungsi sebagai tempat pemujaan
nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal.
6. Kesenian - Adanya relief candi yang mengambil kisah
Ramayana atau Lalitawistara dengan suasana kehidupan di Indonesia.
- Kisah Ramayana dan Mahabarata yang sudah disalin ke dalam
bahasa Jawa Kuno dan ada penambahan tokoh puna kawan.
- Kisah tersebut menjadi sumber cerita/lakon pertunjukan
wayang dengan perubahan karakter dari tokoh cerita.
-Agama Hindu menggunakan bahasa Sansekerta dan tulisan palawa
yang hanya di gunakan dan di mengerti oleh kaum Brahmana dan Ksatria saja.
Sedangkan pada Agama Budha bahasa yang digunakan adalah bahasa keseharian yang
dipakai oleh Bhiksu dan Bhiksuni (Parkit).[4]
-Agama Hindu menggunakan kasta sedangkan Agama Budha tidak
mengenal adanya kasta. Sehingga kedudukanpun di mata Agama Budha sama.
-Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria dan bangsa
Dravida
-Muncul sebagai upaya pencarian jalan lain menuju
kesempurnaan yang dipimpin Sidharta
-Kehidupan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 golongan yang disebut
Kasta (kedudukan seseorang dalam masyarakat diterima secara turun-temurun/
didasarkan pada keturunan).
-Tidak diakui adanya kasta dan memandang kedudukan seseorang
dalam masyarakat adalah sama.
-Kitab suci, WEDA Kitab Suci, TRIPITAKA Mengakui 3 dewa
tertinggi (Trimurti).
-Sidharta Gautama sebagai pemimpin agama Budha Agama
-Hindu hanya dapat dipelajari oleh kaum pendeta/Brahmana
-Agama Budha dapat dipelajari dan diterima oleh semua orang
tanpa memandang kasta.
-Adanya pembedaan harkat dan martabat/hak dan kewajiban
seseorang
-Tidak mengenal pembagian hak antara pria dan wanita.
-Agama Hindu hanya bisa dipelajari dengan menggunakan
bahasa
Sansekerta.
-Agama Budha disebarkan pada rakyat dengan menggunakan bahasa
Prakrit
-Kesempurnaan (Nirwana) dapat dicapai dengan bantuan pendeta
Setiap orang dapat mencapai kesempurnaan asal dapat mengendalikan diri sehingga
terbebas dari samsara.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hadiwiyono,
Harun, Agama Hindu dan Budha. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1989.
2. Bosch,
F.D.K., Masalah Penyebaran Kebudayaan
Hindu Di Indonesia. Brathara, (tt).
3. Abdul
Manaf, Mudjahid, Sejarah Agama-Agama. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar